Seri》Herbal Kita
ADAS (Foeniculum vulgare Mill.)
REVISI
Tanaman ini termasuk familia Apiaceae (Umbelliferae). Tumbuh dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut, namun akan lebih baik tumbuh pada dataran tinggi. Untuk pengembangbiakannya dengan biji atau dengan memisahkan anak tanaman. Asal tanaman dari Eropa Selatan dan Asia.
Nama lain : das pedas (Aceh), adas, adas pedas (Melayu), adeh, manih (Minagkabau), hades (Sunda), adas, adas londa, adas landi (Jawa), adhas (amdura), dll.
Bagian yang digunakan adalah buah masak yang telah dikeringkan. Serbuknya disuling menghasilkan minyak adas, berbau khas aromatika, rasa manis, tidak larut dalam air, bercampur dengan alkohol dan eter, yang digunakan di industri farmasi, sebagai bahan parfum, sabun, & pengharum ruangan.
Bentuknya bulat telur, ukuran 3-5mm, lebar 1-2, berbau khas, rasa manis, tangkai buah kecil panjang, warna hijau kecoklatan, permukaannya kasar. Daunnya yg masih muda bisa sebagai lalap.
Tanaman ini mengandung : minyak atsiri (Oleum Foeniculi), anetol, fenkom, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan minyak lemak.
Sifat: pedas dan hangat
Afinitas: masuk meridian hati, ginjal, limpa dan lambung
Bag. bermanfaat : Buah, daun serta bijinya
Penggunaan untuk gangguan pernafasan yang merupakan reaksi zat anetol melalui stimulasi dan relaksasi saluran pernafasan selanjutnya merangsang sekresi kelenjar pada saluran nafas.
Selain itu secara empirik buah adas digunakan untuk mengurangi nyeri dan peradangan, peluruh kentut, penambah nafsu makan, merangsang ASI dan gangguan lambung. Daunnya bisa sebagai stimulan dan peluruh kencing. Akarnya sebagai pencahar.
Sediaan minyaknya bersifat stimulan, karminatif, antibakteri dan antelmetik.
Sebagian ahli menyatakan;
– Tidak boleh digunakan untuk anak dibawah 12 tahun, wanita pada masa kehamilan dan menyusui.
– Terdapat resiko karsinogenik lemah jika digunakan secara terus menerus.
– Penggunaan berlebihan berbahaya bagi mata;
– Selalu harus diramu bersama pulosari untuk mencegah kejang-kejang yang mungkin terjadi atas konsumsi adas, meningkatkan daya analgesiknya dan juga sebagai anti iritasi pada usus karena efek peristaltik adas
– Sebagai tonikum, adas meningkatkan suplai tenaga yang tersedia dalam tubuh dengan memperkuat sistem pencernaan dalam mencerna, menyuling dan mengasimilasi nutrisi esensial dan energi makanan.
Dosis: Banyak digunakan dalam bentuk teh yang diseduh dengan air panas, 1-2 sendok teh serbuk diseduh dengan 150 ml air mendidih, ditutup & didiamkan selama 10 menit, diminum pagi dan sebelum tidur. Sediaan tetesnya cukup 3-4 tetes untuk satu gelas air minum. Bentuk lainnya dicampur madu adas.
Resep:
1.BATUK
Satu sendok teh penuh adas, sepotong kulit kayu pulasari berukuran 4 cm dan 1 bawang merah dikupas. Semua dicuci, dilumatkan. Beri 1 gelas air dan sepotong gula batu, masak sampai airnya tinggal setengah gelas. Separuh diminumkan sebelum sarapan dan separuh lagi sebelum tidur. Ulangi beberapa hari.
2. Sakit perut pada anak, diare 3 – 4 kali sehari, mual, kembung: 3 sendok teh adas, 5 pucuk daun jambu klutuk, 10 cm pulasari. Semua dicuci dan dimemarkan. Rebus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal 1 gelas. Saring. Airnya separuh diminum pagi dan separuh lagi malam.
Penulis: Abu Abdilhalim Fajar
SUMBER :
Ada pada penulis.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Masukan, kritik dan saran bisa disampaikan melalui 0811 259 226 – Email: lkpjanaaha@gmail.com.
Turut disebarluaskan oleh:
Chanel Telegram ☆Info Janaaha☆ link: . Join yuk..