Sabu, Kesenangan Semu yang Membunuhmu

Pil Sapi yang Kian Mengkhawatirkan
06/30/2025
Catatan dari Lomba Menulis Jamu Nusantara 2025
07/03/2025

Sabu, Kesenangan Semu yang Membunuhmu

Lonjakan energi dan euforia (perasaan senang yang berlebihan) dalam waktu singkat. Demikian efek instan yang diperoleh pengguna narkoba jenis sabu.

Metamfetamin –zat aktif dalam sabu– membuat otak melepaskan dopamin dalam jumlah yang sangat besar. Dopamin adalah zat kimia yang memberi rasa senang, puas, dan termotivasi.

Image by OpenClipart-Vectors from Pixabay
Image by OpenClipart-Vectors from Pixabay

Rasa senang yang luar biasa disebabkan dopamin yang dihasilkan otak karena sabu meningkat 10 kali lipat. Melebihi kesenangan kala menikmati makanan enak, olah raga, dan kesenangan lainnya.

Karena terbiasa mengonsumsi sabu, otak tidak lagi menghasilkan dopamin. Fungsi tersebut telah diambil alih oleh sabu. Sabu ‘memaksa’ otak memproduksi dopamin secara berlebihan. Otak pun kebanjiran dopamin.

Oleh sabu dopamin terlalu dipaksa keluar. Otak jadi rusak dan kehilangan kemampuan alami untuk merasa bahagia tanpa sabu. Akibatnya, pengguna butuh sabu hanya untuk merasa ‘normal’.

Pakai sabu bukan untuk merasa senang lagi tapi karena kebutuhan otak. Otak yang kebanjiran dopamin karena sabu, kini kekeringan karena tak mampu memproduksi dopamin. Si pengguna pun mulai kecanduan sabu.

Jika sudah kecanduan sabu, efek sakau (putus zat dari metamfetamin/sabu) sangat menyiksa. Bisa membahayakan kondisi fisik maupun psikis.

Ketika sakau sabu, tubuh merasa lelah luar biasa, lesu, dan tidak bertenaga. Insomnia atau sebaliknya gampang tidur dalam waktu lama. Sakit kepala, nyeri otot, gemetaran. Keringat dingin, detak jantung tak beraturan.

Selain fisik, psikis pengguna sabu yang sakau juga kena efeknya. Pengguna jadi depresi berat dan tidak bersemangat hidup. Gelisah, tidak bisa tenang, dan sering panik. Paranoia, merasa diawasi, takut tanpa alasan, atau curiga berlebihan. Halusinasi, dan keinginan serta dorongan yang sangat kuat untuk mengonsumsi lagi.

Pengguna yang sudah sakau akan berusaha bagaimanapun caranya bisa mendapatkan sabu. Menipu, mencuri, atau tindakan kriminal lainnya untuk memperoleh duit demi membeli narkoba.

Seorang anak menjual becak milik ayahnya untuk membeli narkoba. Seorang anak menggadaikan sertifikat tanah orang tuanya untuk membeli narkoba. Seorang suami menusuk istrinya sendiri karena tidak diberi uang untuk membeli narkoba.

Makanya, jangan coba-coba narkoba. Sabu itu menipu otak. Rasa senang yang berlebihan di saat bersamaan otak sedang dirusak. Pada akhirnya bisa membunuh. Overdosis.(dari berbagai sumber/AZ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *