Baru 27 Obat Tradisional yang Terbukti Ilmiah

Jalan Panjang Ke Saintifikasi
08/04/2011
Depkes Akan Sertifikasi Jamu sebagai Obat Resep
08/04/2011

Indonesia boleh bangga punya jamu sebagai warisan budaya. Meski diklaim memiliki khasiat beraneka ragam, kenyataannya baru sedikit di antaranya yang telah dibuktikan secara ilmiah.

Fakta ini sungguh ironis mengingat Indonesia merupakan negara dengan keragaman hayati paling besar kedua setelah Brazil. Tak kurang dari 30.000 jenis tanaman bisa ditemukan, dan diperkirakan 10.000 jenis di antaranya merupakan tanaman berkhasiat.

Padahal untuk bisa diterima dalam pelayanan kesehatan formal dan diperlakukan seperti obat moderen, obat tradisional harus dibuktikan khasiatnya secara ilmiah. Bukti empiris secara turun temurun seperti pada jamu saja tidak cukup.

Saat ini BPOM mencatat, baru ada 27 obat tradisional yang telah melewati uji preklinis pada hewan dan terdaftar sebagai obat herbal terstandar. Sementara yang lolos uji klinis pada manusia dan terdaftar sebagai fitofarmaka hanya ada 5 produk.

Kasubdit Inspeksi Produk II, Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen, BPOM, Tepy Usia, M.Phil, PhD, mengatakan, salah satu kendalanya terletak pada industri yang kurang berminat untuk mengembangkannya.

“Butuh kerjasama dari banyak pihak. Kadang-kadang industri sudah keluar banyak biaya untuk standarisasi, ternyata tidak ada yang mau pakai,” ungkap Tepy dalam acara jumpa pers TMExpo di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (6/7/2010)

Untuk itu berbagai cara telah dilakukan, agar jamu tetap distandarisasi meski belum melewati uji klinis. Salah satunya melalui program saintifikasi jamu yang dikembangkan oleh Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI.

Upaya lainnya mencakup pengadaan klinik herbal dan obat tradisional di beberapa rumah sakit. Beberapa universitas juga membuka pendidikan khusus jamu dan obat tradisional untuk mendukung upaya tersebut.

Sementara itu untuk membidik pasar internasional, Tepy menekankan obat tradisional harus mengutamakan kualitas, keamanan dan kemanjuran (efficacy). Ketiganya bisa dicapai dengan menerapkan Good Manufacturing Practice (GMP) atau Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik.

Salah satu ajang untuk memasarkan produk obat tradisional adalah TMExpo, yang tahun ini akan digelar di Suntec International Convention and Exhibition Center, Singapura. Berbagai negara dari kawasan Asia, Eropa dan Amerika akan ambil bagian dalam pameran tersebut.

Acara yang akan berlangsung 15-17 Oktober 2010 ini merupakan yang kedua kalinya digelar oleh Singapore TCM Organisations Comittee (STOC). Tahun lalu, pameran serupa diikuti 90 peserta dan dihadiri 7.181 orang pengunjung.(up/ir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *