Hari ini, Senin 22 Juli 2013, Merapi kembali mengeluarkan abu vulkaniknya. Pemerintah setempat menyampaikan agar masyarakat tetap tenang dan waspada. Kejadian ini mengingatkan masyarakat pada letusan gunung merapi tahun 2010 lalu.
Yang jelas, dengan adanya abu yang beterbangan disekitar wilayah Yogyakarta khususnya Sleman, masyarakat harus mewaspadai dampak abu vulkanik terhadap kesehatan. Berikut artikel bagus dari Tempo.co yang dimuat tanggal 07 November 2010 yang lalu. Semoga bermanfaat.
Abu yang dikeluarkan Gunung Merapi bisa berdampak serius bagi kesehatan yang menghirupnya. Abu adalah partikel halus batuan vulkanik yang kelaur dari erupsi gunung. Diameternya kurang dari 2 mikrometer. Abu vulkanik yang baru saja jatuh memiliki kandungan lapisan asam yang dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru dan mata.
Lapisan asam akan mudah tercuci oleh air hujan, sehingga dapat mencemari persediaan air setempat. Abu asam juga dapat merusak tanaman, hal ini mengakibatkan kegagalan panen.
Menurut The International Volcanic Health Hazard Network, secara umum, abu vulkanik menyebabkan masalah kesehatan. Namun selain kesehatan, ada juga dampak yang yang ditimbulkan oleh abu dari gunung itu. Berikut dampak dampak tersebut.
Dampak abu vulkanik terhadap kesehatan dapat dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain dampak terhadap pernapasan, penyakit mata, iritasi kulit dan dampak tidak langsung akibat abu vulkanik. Partikel abu sangat halus sehingga dapat masuk ke paru-paru ketika kita bernapas. Apabila paparan terhadap abu cukup tinggi, maka orang yang sehat juga susah bernapas. Berikut tanda gangguan pernafasan;
– Iritasi hidung dan pilek
– Iritasi dan sakit tenggorokan, kadang disertai dengan batuk kering
– Untuk penderita penyakit pernapasan, abu vulkanik dapat menyebabkan penyakit menjadi serius seperti tanda-tanda bronkitis akut selama beberapa hari (seperti: batuk kering, produksi dahak berlebih, mengi dan sesak napas)
– Iritasi saluran pernapasan bagi penderita asma atau bronkitis; keluhan umum dari penderita asma antara lain sesak nafas dan batuk
– Ketidaknyamanan saat bernapas
Dalam beberapa kasus, paparan jangka panjang terhadap abu vulkanik halus dapat menyebabkan penyakit paru-paru serius. Dalam hal ini, abu vulkanik harus berukuran sangat halus serta mengandung silika kristal (untuk penyakit silikosis) dan orang-orang tersebut terkena abu dalam konsentrasi tinggi selama bertahun-tahun.
– Para penderita asma atau masalah paru-paru lainnya seperti bronkitis dan emfisema, dan gangguan jantung parah adalah mereka yang paling berisiko.
Penderita penyakit paru-paru kronis merupakan mereka yang paling rentan terhadap abu vulkanik. Kenapa?
Partikel abu yang sangat halus dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan kontraksi sehingga mempersulit pernapasan, khususnya bagi mereka yang sudah memiliki permasalahan paru-paru.
Abu halus juga menyebabkan lapisan saluran pernapasan menghasilkan lebih banyak sekresi yang dapat membuat orang batuk dan bernapas lebih berat. Penderita asma, khususnya anak-anak, dapat menderita serangan batuk dan sesak dada.
Beberapa orang yang tidak pernah menderita asma dapat mengalami gejala seperti asma setelah hujan abu, khususnya jika mereka yang terlalu lama melakukan kegiatan di luar ruangan.
Iritasi mata merupakan dampak kesehatan umum yang sering dijumpai. Hal ini terjadi karena butiran-butiran abu yang tajam dapat merusak kornea mata dan membuat mata menjadi merah. Pengguna lensa kontak diharapkan menyadari hal ini dan melepas lensa kontak mereka untuk mencegah terjadinya abrasi kornea. Tanda-tandanya antara lain:
– Merasakan seolah-olah ada partikel yang masuk ke mata
– Mata sakit, perih, gatal atau kemerahan
– Mengeluarkan air mata dan lengket
– Kornea lecet atau tergores
– Mata merah akut atau kantong mata bengkak karena, mata terbakar dan menjadi sensitif terhadap cahaya.
Kulit tubuh juga bisa terkena dampak abu. Meskipun jarang ditemukan, abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi kulit untuk sebagian orang, terutama ketika abu vulkanik tersebut bersifat asam. Hal ini ditandai dengan iritasi dan kulit yang memerah. Selain itu, infeksi bisa muncul karena garukan ke kulit.
Selain dampak bagi kesehatan, lingkungan juga terkena dampaknya. Untuk transportasi, jarak pandang berkurang akibat abu vulkanik. Ini dapat menyebabkan kecelakaan. Bahaya ini diperparah oleh jalan yang ditutupi oleh abu. Tidak hanya marka jalan yang tertutup oleh abu vulkanik, namun jalanan menjadi sangat licin baik oleh abu basah maupun licin.
Pasokan energi listrik juga dipengaruhi oleh abu. Abu basah memiliki sifat yang konduktif, sehingga sangat penting memastikan pembersihan alat-alat listrik
harus diawali dengan memutus aliran listrik sebagai prosedur operasi yang aman.
Hujan abu juga dapat mengakibatkan terkontaminasinya air bersih, penyumbatan saluran air, serta kerusakan peralatan penyedia air bersih. Pasokan air terbuka seperti tangki air di rumah-rumah sangat rentan terhadap hujan abu. Sedikit saja abu yang masuk ke dalam tandon air dapat mengakibatkan permasalahan kelayakan air minum. Meskipun risiko racun rendah, tingkat keasaman air dapat berkurang atau. Selama dan setelah hujan abu, ada kemungkinan kekurangan air yang diakibatkan oleh kebutuhan air ekstra untuk bersih-bersih.
Hal ini bisa berlanjut dengan tak beroperasinya sistem sanitasi dapat menyebabkan peningkatan penyakit di wilayah yang terkena hujan abu.
Bangunan juga tak lepas dari ancaman abu vulkanik. Atap bisa runtuh karena beban berat dari abu. Hal ini dapat berakibat
menyebabkan orang terluka bahkan meninggal bagi mereka karena tertimpa runtuhan atap. Selain manusia dan infrastruktur, kesehatan hewan juga terpengaruh abu vulkanik. Jika abu terlapis dalam asam fluorida, abu bisa sangat beracun untuk hewan ternak jika mereka memakan rumput yang tertutup abu dan tanah.
Untuk itu ada beberapa langkah guna mengurangi dampak di atas.
– Kurangi berkendara
– Kurangi abu di dalam rumah dengan menutup semua pintu dan jendela.
– Gunakan masker, terutama saat membersihkan abu. Jika masker tidak tersedia, gunakan masker dari kain yang akan menyaring partikel abu. Penderita bronkitis, emfisema dan asma dianjurkan untuk tetap berada di dalam ruangan serta menghindari paparan abu.
– Pakailah kacamata daripada lensa kontak untuk melindungi mata dari iritasi.
– Untuk air minum yang sudah terkontaminasi, saringlah lebih dahulu sebelum diminum.
Cara paling aman adalah dengan mempersiapkan stok air sebelum terjadinya hujan abu. Jika bergantung pada air hujan, tutuplah tangki air dan putus saluran pipa sebelum hujan abu turun.
– Sayuran yang tertutup abu vulkanik di ladang aman untuk dikonsumsi asal sebelum
dikonsumsi sayuran tersebut harus dicuci dengan air bersih.
– Untuk membersihkan abu, berilah sedikit air pada abu vulkanik sebelum diangkat menggunakan sekop. Jangan di sapu. Penyapuan abu vulkanik kering akan menyebabkan abu terbang ke udara