Beberapa hari yang lalu, tepatnya Senin, 14 Juli 2014, Presiden RI, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, meresmikan RS Pusat Otak Nasional (RS PON) atau National Brain Center, didampingi Ibu Negara, Ani Yudhoyono, Menteri Kesehatan RI, Nafsiah Mboi, dan Direktur Utama RS PON, Mursyid Bustami. RS tersebut merupakan wujud dari gagasan Presiden RI yang menginginkan berdirinya pusat kesehatan otak dan syaraf di Indonesia. Hadir juga dalam peresmian tersebut, beberapa Menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu jilid 2, Ketua BPK, Kepala Badan POM, Plt. Gubernur DKI, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Rumah Sakit, dan perwakilan dari organisasi nasional maupun internasional.
Dalam sambutannya, Presiden RI mengatakan bahwa saat ini terdapat 5 realitas atau kecenderungan di Indonesia, yakni pendapatan per-kapita dan daya beli rakyat meningkat, jumlah konsumen kelas menengah meningkat, usia harapan hidup meningkat, gaya hidup penduduk berubah, dan penyakit tidak menular meningkat. Untuk itu, meningkatkan pembangunan rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Indonesia khususnya bagi penyakit tidak menular yang dapat memberikan pelayanan prima bagi masyarakat, merupakan sebuah solusi yang tepat.
Sebagai RS pusat neurologi, RS PON dilengkapi dengan peralatan kesehatan berteknologi mutakhir. Dengan penyediaan sarana dan prasarana yang prima serta peningkatan kualitas pelayanan, maka diharapkan keberadaan rumah sakit ini dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa Indonesia mampu menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, seperti di negara maju. Presiden pun optimis RS PON mampu menjadi world class hospital sehingga masyarakat Indonesia tidak perlu lagi pergi keluar negeri untuk mengobati penyakit yang dideritanya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan RI menyampaikan laporannya, bahwa penderita stroke diprediksi akan meningkat 25-30 orang per-1000 penduduk di Indonesia. Penderita stroke cenderung lebih tinggi merupakan masyarakat dengan pendidikan rendah dan masyarakat yang tinggal di perkotaan. Disamping itu, sebagian dari pasien yang mengalami stroke akan berakhir dengan kecacatan atau bahkan kematian. Penyakit tidak menular seperti stroke kebanyakan disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Untuk itu Menkes menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan pendekatan CERDIK yaitu cek kesehatan secara teratur, enyahkan asap rokok, rajin berolahraga, diet yang sehat, istirahat yang cukup, dan kelola stress. (Pom.go.id)