Begadang memang tak baik. Apalagi terus terusan. Tak hanya merusak tubuh, ternyata kurang tidur terus menerus bisa menyebabkan kian dekat kematian.
Para peneliti di University of Warwick, Inggris menemukan kurang tidur terkait berbagai gangguan yang sering mengakibatkan kematian dini. Kurang tidur berkepanjangan meningkatkan risiko menderita penyakit stroke atau jantung. Kecenderungan untuk begadang dan bangun terlalu pagi digambarkan sebagai “bom waktu” oleh para peneliti di University of Warwick.
Penilaian ini berdasar studi jangka panjang, berdasarkan pengalaman ratusan ribu orang di delapan negara. Laporan yang diterbitkan dalam Jurnal European Heart, meliputi lebih dari 470.000 peserta di delapan negara, termasuk Jepang, Amerika Serikat, Swedia dan Inggris meliputi mereka yang berumur 7 hingga 25 tahun.
Dr Michelle Miller dari University of Warwick menyatakan, mereka yang kurang tidur dalam tahap konis, tubuhnya memproduksi hormon dan bahan kimia yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan kondisi lain seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol, diabetes dan obesitas.
Profesor Francesco Cappuccio, rekan Miller menyatakan, jika tidur kurang dari enam jam per malam dan susah tidur maka 48 persen lebih besar kemungkinan meninggal akibat penyakit jantung dan 15 persen lebih besar kemungkinan meninggal akibat stroke.
Namun tak berarti banyak tidur baik bagi kesehatan. Cappuccio juga memperingatkan implikasi dari tidur terlalu banyak, lebih dari sembilan jam justru bisa menunjukkan adanya penyakit yang hinggap dalam tubuh, seperti penyakit jantung.
Cappuccio menassehati agar manusia tidur secukupnya, sekitar tujuh jam. ”Ini akan melindungi kesehatan anda dan mengurangi risiko pengembangan penyakit kronis,” kata dia.( Sumber : TEMPO News melalui http://www.infopenyakit.org)