EFEK SAMPING PARFUME
Parfum atau minyak wangi adalah campuran minyak esensial dan senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan aroma wangi padatubuh manusia, obyek, atau ruangan.
Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu.
Jumlah dan tipe pelarut yang bercampur dengan minyak wangi menentukan apakah suatu parfum dianggap sebagai ekstrak parfum, Eau de parfum, Eau de toilette, atau Eau de Cologne.
Kategori parfum dibedakan berdasarkan persentase volume konsentrat dalam minyak parfum, sebagai berikut: Parfum : 15% – 30%; Eau de Parfum (EDP): 7-15%; Eau de Toilette (EDT): 5 – 10%; Eau de Cologne (EDC): 2 – 5%; Solid Parfum (EDS): 5-10%; Fragrant Powder : 1-2 % dan Perfumed Soap : 1,5 – 4%
Efek Samping Parfum
Di dalam proses pembuatan parfum, minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena minyak tersebut masih dalam bentuk esensial/murni (baik yang alami atau pun sintetis) dan mengandung konsentrat tinggi dari komponen volatil yang mungkin akan mengakibatkan reaksi alergi dan kemungkinan cedera ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian.
Pelarut juga akan menguapkan minyak esensial, membantu aromanya menyebar ke udara.
Berikut beberapa komponen dalam parfum yang mungkin dapat menimbulkan efek samping berupa reaksi alergi bagi sebagian orang antara lain : Amylcinnamic alcohol, Anisyl alcohol, Benzyl alcohol, Benzyl salicylate, Cinnamic alcohol, Cinnamic aldehyde, Coumarin, Eugenol, Geraniol, Hydroxycitronellal, Isoeugenol, Musk ambrette, Oak moss absolute, Sandalwood oil, Wood tars.
Pelarut yang paling umum digunakan untuk pengenceran minyak parfum adalah etanol atau campuran etanol dan air.
Penggunaan metanol sebagai pelarut dalam produk parfum tidak diijinkan karena metanol merupakan bahan yang dilarang dalam peraturan kosmetika. Metanol masuk ke tubuh melalui saluran pernafasan, bukan melalui kontak dengan kulit.
Apabila Metanol terhirup dan masuk ke dalam tubuh, akan diubah menjadi formaldehid/formalin yang berbahaya bagi tubuh dan dapat memicu terjadinya kanker. Formalin yang terdapat dalam tubuh sebagian akan tersimpan di dalam hati sehingga dapat memicu terjadinya kanker hati dikemudian hari.
Gejala yang ditimbulkan dalam jangka waktu singkat antara lain adalah pusing, sakit kepala, mual, sakit perut dan gangguan penglihatan.
Saat ini di pasaran banyak beredar parfum palsu yang memiliki aroma yang tidak jauh berbeda dengan parfum asli dan dengan harga yang lebih murah. Kemasannya juga dibuat sedemikian rupa agar mirip dengan yang asli.
Penggunaan parfum palsu dalam jangka waktu lama bisa memicu iritasi, alergi, peradangan kulit hingga infeksi terutama bagi yang orang yang memiliki sensitifitas tubuh tinggi. Parfum yang palsu belum dapat diketahui dengan pasti zat apa saja yang terkandung di dalamnya sehingga tidak terjamin keamanannya. Jadi berhati-hatilah dalam membeli parfum demi kesehatan anda.
Sumber :
(Mesotsmkos, 27 December 2013)
Direktorat Penilaian Obat Tradisional, Suplemen Makanan & Kosmetika Badan POM RI
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Turut disebarluaskan oleh:
Chanel Telegram ☆Info Janaaha☆ link: http://goo.gl/nONvdN. Website : http://janaaha.com.