Biji jintan hitam atau Nigella sativa dikenal sebagai bahan jamu untuk pengobatan herbal. Jintan mampu mengobati berbagai kelainan seperti imunomodulator, antivirus, antidiabetes mellitus, antikanker, antiasma dan antiepilepsi.
Kandungan Timokuinon, nigelon dan asam lemak tak jenuh dalam biji jintan hitam diduga bersifat antioksidatif, kemopreventif dan imunomodulator. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak heksan biji jintan hitam (EHBJH) potensial untuk dikembangkan sebagai agen kemopreventif antikarsinogenesis melalui mekanisme antioksidan sitoprotektif dan imunomodulator.
Sebab efek ekstrak heksan biji jintan hitam dapat meningkatkan limfosit CD4, CD8, kadar IFNgamma dan hematoprotektor sehingga potensial untuk dikembangkan sebagai imunomodulator pada penderita imunodefisiensi, misalnya pada pasien terinfeksi HIV-AIDS yang mengalami penurunan jumlah sel CD4.
“Biji jintan berhasil meningkatkan jumlah sel CD4 dan CD8 serta berdampak pada populasi sel CD4CD25Treg sehingga memberikan harapan pada pasien-pasien HIV-AIDS yang menjalani terapi antiretroviral sebagai terapi ajuvan,” ungkap dr Akrom, M.kes dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Senin (4/2/2013).
Meski baru skala penelitian laboratorium melalui pemberian ekstrak heksan biji jintan hitam pada tikus, kata Akrom, diketahui timokuinon memiliki efek kemopreventif antikarsinogenesis pada tikus. Bahkan pemberian ekstrak heksan biji jintan hitam mampu menurunkan 81 persen – 97 persen tingkat kematian, menghambat kerusakan hepar dan ginjal, serta meningkatkan jumlah lekosit dan hemoglobin.
“Ekstrak heksan biji jinten juga mampu menurunkan 45-50 persen insidensi pembentukan nodul dan menurunkan 70-90 persen pembentukan adenokarsinoma mamae tikus yang diinduksi dimetilbenz(a)antracene,” terang staf pengajar Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta itu.
Menurutnya aktivitas dan mekanisme imunomodulator antihematoksik EHBJH diketahui mampu meningkatkan jumlah limfosit darah tepi dan meningkatkan jumlah limfosit CD4Th, CD8 dan CD4CD25treg. Selain itu juga meningkatkan berat limpa dan jumlah limfosit serta aktivitas limfosit dalam mensekresi IFNgamma. (detik)