Asosiasi Bekam Indonesia (ABI) menggelar rakernas Kerja Nasional (Rakernas) di Gedung PPPTK-BMTI, Jln. Pesantren Kota Cimahi, Sabtu-Ahad (23-24/3/2013). diikuti puluhan peserta dari 16 Provinsi di Indonesia, dan 15 perwakilan Kabupaten Kota se- Jabar. Acara ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.
Dalam sambutannya, Gubernur yang akrab dipanggil “Kang Aher” mengimbau masyarakat untuk terus menggalakkan gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Menurut Heryawan, dengan PHBS, masyarakat sudah melakukan tindakan preventif pencegahan penyakit.Prinsipnya menjaga kesehatan itu lebih baik dari berobat setelah sakit,”
Heryawan menilai, secara umum perilaku hidup sehat di Jawa Barat masih tergolong lemah. Buktinya adalah masih tingginya angka terjangkit penyakit. Ia mengatakan, angka terjangkitnya penyakit di suatu daerah atau negara sekitar 10-15 persen.
“Tapi jika dalam suatu daerah atau negara jumlah warga yang terjangkit penyakit mencapai 40 persen atau lebih, hal itu bisa dipastikan karena ada sesuatu yang salah. Misalnya penyakit tifus. Itu hampir semua warga Jabar pernah terjangkiti. Bahkan di Indonesia, tampaknya sebagian besar pernah tifus,” katanya.
Menurut Heryawan, gangguan kesehatan disebabkan tiga faktor, yaitu keturunan (5%), pengobatan (20%) serta lingkungan dan kebiasaan hidup sehat (75%). “Kalau menggalakkan PHBS, 75 persen kita sudah sehat. Karena itu, lingkungan harus dijaga, jangan sampai kotor. Selain itu, kita sendiri harus berperilaku sehat,” katanya.
Dalam hal pengobatan, Heryawan mengatakan, Jawa Barat memiliki potensi obat-obatan herbal.
Bekam Pengobatan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Selain itu, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengungkapkan, pengobatan tradisional Bekam harus memperhatikan aspek higienis, sesuai standar medis.
“Meski ini pengobatan tradisional yang dicontohkan sejak jaman Rosululloh, namun di masa sekarang tentu saja ada aspek higienitas yang harus diperhatikan sesuai standar medis” ujar Gubernur.
Aspek higienitas itu menurut Gubernur, penting diperhatikan agar pengobatan yang sudah dikenal sejak lama itu, tidak menimbulkan efek samping apapun terhadap pasien.
“Higienitas seperi alat, kemudian bahakn-bahan pendukung lainnya agar diperhatikan kebersihannya, agar tidak menimbulkan efek samping pada pasien” katanya.
Gubernur berharap dari Rakernas ABI itu didapatkan metoda-metoda pengembangan pengobatan tradisional Bekam. Pengembangan itu diperlukan agar Bekam tetap bisa ditermia masyarakat modern dan juga dunia medis.
Sinergi
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua ABI, Zaydul Akbar mengatakan, pihaknya akan bersinergi dengan pemerintah dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. “Karena itu, kami mohon untuk dibina oleh Dinkes, supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan, menurut Zayed, ABI menerapkan standardisasi pelayanan untuk semua klinik bekam anggota ABI.
Sumber:
http://www.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberita/6194
http://www.klik-galamedia.com/phbs-di-jabar-masih-lemah